14 Juni 2009

“Islam the way of life..!”



Tampak kasat mata di sekitar kita, jiwa-jiwa yang kebingungan, mata membeku, hati mengeras dan membatu, perasaan menjadi tumpul, kepekaan hilang dan pikiran tercabik-cabik. Tidak ada rasa aman, damai, kasih sayang dan ketenteraman. Setiap orang berkata dengan lidahnya atau perbuatannya , “peduli amat dengan orang lain.” Jadilah mereka orang yang menghabiskan hari-harinya untuk kesenangan, harta, pekerjaan, anak dan hiburan. Sementara Islam terasa asing bagi mereka . Dan orang-orang yang berpegang teguh kepada tali agama Allah mereka pandang sebelah mata. Orang-orang shalih, baik, mencintai kebaikan dan berusaha melakukan amam-amal yang mulia mereka jadikan sasaran tuduhan di zaman ini, yaitu zaman dimana para penari dan biduanita menjadi pahlawan dan teladan. Saat dimana pemusik , artis dan olahragawan diberi penghargaan yang memukau. Di zaman musuh-musuh Islam ditokohkan dan diagung-agungkan bahkan oleh putera-puteri Islam itu sendiri. Akibatnya, berbagai fitnah tumbuh subur dan datang silih-berganti.

Bagi yang mau berhenti sejenak memikirkan ini semua maka akan jelaslah baginya, bahwa tidak ada jalan kembali kecuali kepada Allah seraya berinstropeksi diri atas segala keteledoran selama ini, kelalaian dan kebekuan hati yang membuat hati menyesal. Kembali kepada-Nya dengan cucuran aSir mata taubat karena rasa takut kepada-Nya seraya bergegas mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan-Nya.

Saudaraku… Sekaranglah saatnya berpindah, dari islam yang hanya sekedar warisan adanya menuju sebuah Islam yang merupakan pilihan hidup. Dengan demikian Islam itu akan membekas dan merasuk kedalam jiwa kita untuk kemudian jiwa tersebut akan segera memberikan pengaruhnya dalam rangka membentuk dan mewarnai kehidupan manusia.

dari brbagai sumber