27 Juni 2009

Bahaya Krupuk Puli / bleng



Sebagai orang jawa = krupuk Puli/ Lempeng/ Gendar bukan makanan asing, di setiap meja makan mungkin ”always forever prepared” yach..bisa dibilang ” empat sehat lima gendar”. Klo nggak kriuk kok ada yg kurang, makan nggak ada bunyian kurang asyik….
Tahukah teman-teman cara pembuatannya?
Yach..krupuk puli terbuat dari nasi yang dicampur dengan obat (bleng/puli versi jawa/publik) (borax versi kimia). Tahukah anda bleng itu apa?

Dalam bahsa kimia, nama lain bleng adalah:Sodium tetraborate decahydrate
Na2B4O7•10H2O atau Na2[B4O5(OH)4]•8H2O
Puli/bleng adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi yang dipakai dalam pembuatan beberapa makanan tradisional, seperti krupuk puli/lempeng/karak dan gendar. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat.
Bleng adalah bentuk tidak murni dari boraks, sementara asam borat murni buatan industri farmasi lebih dikenal dengan nama boraks. Dalam dunia industri, boraks menjadi bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak.

Pemerintah telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan makanan per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No 733/Menkes/Per/IX/1988.
YLKI melalui Warta Konsumen (1991) melaporkan, sekitar 86,49 persen sampel mi basah yang diambil di Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya mengandung asam borat (boraks). Lalu 76,9 persen mi basah mengandung boraks dan formalin secara bersama-sama. YLKI juga melaporkan adanya boraks pada berbagai jajanan di Jakarta Selatan.
Bahaya bleng dan boraks
Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan, tetapi ironisnya penggunaan boraks sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserap dalam tubuh konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian.
Beberapa jenis pengawet lain yang sebenarnya bukan BTM, tetapi digunakan untuk mengawetkan makanan sehingga penggunaanya sangat membahayakan konsumen diantaranya natrium, tetra, boraks (borax), asam salisilat dan garamnya, dietilpilokarbonat, dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang di brominasi
(brominated vegetable oil), nitrofurazon, dan kalium atau pottasium bromat. Diantara bahan-bahan tersebut yang paling sering digunakan di masyarakat adalah formalin dan boraks.
Bleng atau boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan berikut ini:
* karak/lempeng/puli/gendar (kerupuk beras) sebagai bahan baku
* mi
* lontong, sebagai pengeras
* ketupat, sebagai pengeras
* bakso, sebagai pengawet dan pengeras
* kecap, sebagai pengawet